TEMUKAN YANG KAMU CARI DI SINI
MELEK BUKU TAHU YANG KAMU MAU
H. Abdul Malik Karim Amrullah atau dikenal sebagai Buya Hamka adalah seorang ulama besar asal Sumatra Barat. Ia berjuang dan terkenal sebagai seorang intelektual, pendidik, jurnalis, sastrawan hingga politisi.
Mohammad Natsir, yang waktu itu tahun 1946 menjabat sebagai Menteri Penerangan RI, ”Ia memakai kemeja bertambalan, sesuatu yang belum pernah saya lihat di antara para pegawai pemerintah mana pun,” kata Kahin.
“Pemimpin itu harus mengutamakan hubungan relasi penuh kasih sayang dan penuh penghargaan (Bukan untuk penghargaan tapi untuk melayani sesama manusia) dibandingkan status kekuasaan semata.”
Dialah Syekhah Hajjah Rangkayo Rahmah El Yunusiyah. Beliau adalah seorang reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia merupakan pendiri Diniyah Putri, perguruan yang saat ini meliputi taman kanak-kanak hingga sekolah tinggi dan memelopori pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Padangpanjang, untuk menjamin seluruh perbekalan dan membantu pengadaan alat senjata mereka sewaktu Revolusi Nasional Indonesia.
Dialah Hajjah Rangkayo Rasuna Said. Rasuna Said dikenal dengan tulisan-tulisannya yang tajam. Pada tahun 1935 Rasuna menjadi pemimpin redaksi di sebuah majalah, Raya. Majalah ini dikenal radikal, bahkan tercatat menjadi tonggak perlawanan di Sumatra Barat. Namun polisi rahasia Belanda (PID) mempersempit ruang gerak Rasuna dan kawan-kawan. Setelah kemerdekaan, Rasuna Said aktif di Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia.
Nyai Hj. Khoiriyah Hasyim mendirikan Madrasah Lil Banat, yaitu sebuah madrasah pertama di Arab Saudi yang dikhususkan bagi kaum perempuan. Bangunan madrasah ini berdiri tidak jauh dari Kompleks Masjidil Haram yang terkenal itu. Intelektualitas Nyai Khairiyah Hasyim tidak ada yang meragukan. Baik terhadap penguasaan terhadap kitab kuning, manajemen pendidikan, ketrampilan, dan lainnya.
Social Plugin